Dokterku


aku menangis, saat ku tahu kau berada di rumah sakit. apalah lagi yang aku fikirkan. tentu aku khawatir padamu dan takut kehilanganmu. betapa aku sudah tumbuh menjadi dewasa, dan selama ini kau yang merawatku sedari kecil hingga besar. sedih saat tahu kau sedang melalui masa-masa tersulit, yaitu melawan penyakit yang meggrogoti tubuhmu.


yang aku tahu, kau adalah seorang dokter. dan selama ini kamu membiayai ku hidup dengan pekerjaanmu sebagai dokter umum itu. pergi jauh dan berpindah-pindah tempat kerja. membuat ku merasa begitu sangat jauh denganmu. tapi, aku benar mengerti betapa besar perjuanganmu untuk menafkahi kami, keluargamu.

aku benar-benar merasa bangga dan sangat bahagia saat aku tahu Bapakku adalah seorang dokter. aku bangga melihat perjuanganmu hingga bisa menjadi dokter. dan perjuanganmu yang lainnya saat kau menjadi seorang dokter. begitu sangat bahagia, saat mengetahui selalu ada kau yang mampu mengobatiku saat aku sakit. aku benar sangat menyayangimu Bapak

kini, air mataku berhamburan. banyak tanya dalam benakku. mengapa bisa seorang dokter kini menjadi pasien. Bapak.. beberapa tahun ku hidup jauh darimu. karna tempat kau kerja selalu berpindah-pindah. apa pada saat itu pulalah kau tidak menjaga kesehatanmu? aku begitu kahwatir saat melihat dengan nyata kau terbaring lemas diatas kasur pasien itu.

Bapak, kau tahu betapa aku sangat merindukanmu. melewati tahun tahun tanpamu. membuat semakin nyata rasa rinduku padamu. dan kini begitu ku tau kau sakit, begitu hancur hatiku. aku tak bisa melihat Dokterku sakit. Dokterku harus kuat, Dokterku pasti bisa mengatasi penyakit yang dideritanya. Ayo Dokter kau pasti sembuh .. selalu doaku menyertaimu

namun, kehendak Tuhan berkata lain. Dokter kalah melawan penyakitnya. Bapak, tahukah engkau betapa rasanya aku ingin mati mendengarnya. betapa aku tak ingin melihatmu diselimuti kain kavan mendahuluiku. biarlah aku saja yang pergi mendahuluimu. aku tak sanggup melihatmu hingga dikubur ke dalam liang lahat nanti.

Bapak, sejadinya aku menangis. aku begitu mencintaimu Dokterku. ingatkah engkau dokter? saat kau terbaring lemas dikasur pasien itu. aku menyuapimu makan, memelukmu. dan ku minta kau berjanji agar sembuh dan dapat melihat ke-empat anakmu menikah kelak. ku meminta kau berjanji. aku berharap janji itu terwujud. tapi kau pergi dokter, kau pergi meninggalkan aku, ke3 kakakku dan istrimu. betapa kami begitu kehilangan sosokmu dokter :'(

satu tahun terlewati, dan kini ku menjadi kuat. kau mengajari ku untuk menjadi wanita kuat. saat mengingat semua kenangan yang indah bersamamu. rasanya ingin aku berteriak memanggilmu dan menangis sejadi-jadinya. tapi, aku ingat kau sedang mengajariku menjadi wanita yang kuat. lihatlah Bapak, aku akan menjadi wanita yang kuat, aku akan membanggakan dan membahagiakanmu. tersenyumlah selalu Dokter :) karna apapun yang kini ku lakukan, semua untukmu dan Ibu, untuk kedua orangtua yang begitu aku sayangi.

Dokter, aku tahu kau tidak pernah pergi :)



Komentar

  1. kenapa terharu gini bacanyaaa :" keep patient awaaaaa ({})

    BalasHapus
  2. mmmmm, aamiin shamon makasih yaaa({})

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Aku

Satu Masa

Bintang Itu