Langit Part 2 (short story)
Ternyata aku dibangunkan oleh...
"Hah, kamu!", hatiku terkejut.
"eh hai, kamu dateng juga ke perpus hari ini..", ucapku sambil meggosok mata.
"i..ya. aku selalu kesini setiap hari dan di waktu yang sama", jawabnya.
"eh kenalin nama aku Langit..", lanjutnya sambil mencoba menyodorkan tangannya.
seketika aku langsung duduk tegak dan menjabat tangannya.
"Bintang...", ucapku sambil menggenggam erat tangannya.
perkenalan hari itu benar-benar tak disangka. tak bisa kau bayangkan betapa bahagianya diriku! Yippie! :)
"uhm Langit, makasih ya jaketnya. eh ntar aku balikin deh, soalnya baru aja aku jemur siang ini. hehe"
"udah, simpen aja. itu buat kamu. jangan lupa dibaca ya kertasnya. aku pamit dulu", ucapnya bergegas pergi meninggalkanku.
lambaian tangan dan senyumnya yang lebar semakin menjauh, dan ia benar pergi meninggalkanku.
"apa? terus dia pergi aja gitu? whyyy.....wait! kertas? kertas apa? ko aku ga nemu!!", benakku kesal, bingung, sedih. semua bercampur aduk.
baru saja hatiku dibuat bahagia dengan perkenalan kita di hari itu. belum lama bersama, dia sudah pergi meninggalkan aku. tanpa memberi penjelasan. tanpa menjawab semua pertanyaan yang ada di benakku. huft.
kulangkahkan kakiku. menatapi setiap langkah yang kutapaki.
"mengapa lelaki itu sungguh misterius?"
pertanyaan itu terus muncul dalam benakku. mengapa ia harus hadir kemudin pergi. mengapa kamu harus membuatku bahagia kemudian membuatku kecewa. mengapa?
sesampainya dirumah, aku segera mengambil jaket itu. kucari disetiap saku yang ada. memangnya ada kertas ya di jaket ini? dimana?
"hah, inii....", kutemukan kertas di dalam saku yang berada di bagian dalam jaket tersebut.
kubuka, dan kemudian kubaca tulisan yang mulai pudar karna terkena air..
"Bintang.. kamu tak perlu repot-repot mencari namaku. Bahkan untuk tau namamu saja, aku hanya perlu melihat buku kunjungan di perpustakaan. Lucu juga, sekarang Langit sedang memandangimu dari jauh Bintang. setiap hari Langit membaca buku, dan tak jarang melihat kehadiran Bintang. Aku harus menunggu waktu yang tepat untuk menyapamu. Butuh alasan yang logis, agar kamu mau menerima kehadiranku dan tak lari saat sudah mengenaliku. Melihatmu senang membaca, membuat kamu terlihat semakin cantik. melihat judul buku yang kamu baca, membuatku semakin tertarik. tak butuh banyak alasan, untuk akhirnya membuatku ingin mengenalimu. bahkan waktu seakan ingin mempercepat pertemuan kita. diluar perpustakaan aku sering melihatmu. Bintang pasti tak pernah menyadari kehadiran Langit, karena Bintang selalu fokus dengan apa yang Bintang lakukan. Semoga akan datang saatnya, untuk Bintang mengenalku, melihatku, dan membaca kertas ini. dan jika saat itu telah tiba, aku ingin kembali berjumpa denganmu. tak perlu repot-repot mencariku. aku pasti akan datang, biarkan aku yang mencarimu Bintang. karena Bintang gak pernah kemana-mana kan? Bintang selalu berada di Langit :)"
Langit........ senyumku melebar, hatiku berdegup kencang, siapakah sosok lelaki ini? mengapa Tuhan mempertemukanku dengan sosok Langit?
kemudian, jika kau berharap untuk berjumpa denganku kembali. dan kau memintaku untuk tidak mencarimu. aku harus bagaimana? aku harus apa?
langit... tolong jawab aku..
bersambung
Komentar
Posting Komentar