How it Feel~

bulan demi bulan terlewati. aku lewati sudah tanpa hadirnya dirimu disisiku. tanpa terdengarnya suaramu ditelingaku. tanpa kurasakan lagi rasa yang dulu sempat membalut diri ini agar selalu tetap bersamamu. aku tak pernah tahu, apa yang membuatmu begini. angin apa yang membawamu terbang jauh dariku. bahkan aku tak sempat mendapatkan jawaban atas semua pertanyaanku. 

ku sadari, bahkan sangat menyadari. mungkin bagimu, semua sikapku hanya mempersulit keadaan yang sebenernya sudah sangat buruk. tapi, haruskah aku hanya diam? aku tak bisa. bahkan tak sanggup bagiku untuk bertahan, dalam keadaan buruk ini. sekalipun sikapku mempersulit keadaan yang ada. itu membuat otakku berfikir bahwa "mungkin akan seperti ini kita berakhir.."

selalu ku coba tersenyum, saat banyak pertanyaan dari temanmu yang membuatku kualahan menjawab. bukan karna begitu banyak pertanyaan yang datang. tapi, aku dibuat kualahan karena aku tak tahu harus menjawab apa. apa kamu tahu bagaimana perasaanku saat itu? atau memang kamu mau membuatku merasakannya. itukah maumu?

aku menyerah dengan semua yang terjadi. dengan keadaan yang semakin memburuk. bahkan akan dirimu, yang sama sekali tak dapat aku pahami lagi jalan fikirnya. tahukah dirimu disini ku selalu menanti? menanti dirimu akan kembali seperti dulu. seperti dulu saat kamu yang memulai semuanya, saat kamu mencoba menulis kisah ini bersamaku. aku selalu berharap kamu akan. tetapi kenyataan berkata kamu tak akan.

kenyataan membuatku menangis. membuat luka yang begitu dalam di hati ini. seperti tersayat pisau tajam. dan aku harus merasakan berapa tusuk jaitan yang begitu dalam. rasanya begitu sangat sakit.. bahkan pedih rasanya mengingat semua janji yang pernah kau ucapkan dan sekarang semua itu hanya menjadi rangkaian kata saja.

mengalir sejadinya air mata ini, saat ku sebut namamu. betapa dengan nyata kau memperlakukanku sejahat ini. aku tak tahu apa salahku. bahkan aku bertanyapun, tak ada jawabnya. pantaskah aku merasakan semua ini? tegakah kamu meberlakukan orang yang dulu kamu sayangi dirinya? kamu benar jahat.

tapi apakah benar kamu jahat padaku(?) atau sesungguhnya keadaan yang membuatnya harus terjadi(?) sebenarnya aku selalu berusaha berfikir positif akan dirimu. tentang apa yang kau lakukan terhadapku. aku selalu berharap, semua itu mempunyai maksud baik untukku. bahkan, ketika hati ini mecoba berlapang dada. aku ingin benar-benar meminta maaf padamu. atas kesalahanku yang mungkin menjadi penyebab semua kenyataan ini harus terjadi sekalipun aku tak pernah tahu,, dan kau tak pernah memberitahu. aku sungguh menyesal atas sikapku. atas amarahku, yang mungkin semakin membebanimu. bahkan atas prasangka buruk yang sempat terlintas. maafkan aku.. maafkan aku telah menganggap jahat dirimu. maafkan aku..

kini. hari ini. detik ini. aku benar menyadari bahwa semua ini terjadi karena merupakan pilihan terbaik bagiNya. aku yakin selalu ada hikmah dibalik segala kehendakNya pada kita. dan kesadaran itu membuatku sangat malu. malu dengan amarahku. malu akan segala wujud ketidak relaanku akan perginya dirimu. harusnya aku rela, ikhlas dengan segala kehendakNya. kini, ketika ku menyadarinya. aku merasa lega, aku merasa ikhlas, dan aku merasa lebih baik. 

hanya sajaa, kini semuanya terasa kembali canggung sama seperti saat kita baru saling mengenal. aku bahkan sudah lupa bagaimana harus memulai. aku hanya tak ingin cerita kita harus berakhir buruk. yang aku harapkan, selalu yang terbaik untukmu, bahagia untukmu, dan cerita ini berakhir dengan baik. yaa, semoga sajaa~

ini adalah setitik luka, rasa kehilangan, amarah, bahkan penyesalan dan sebuah harapan. semuanya benar teralami serta kurasakan. dan kucurahkan segalanya disini.. ditempat akhirnya aku berlabuh..


                                   


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Aku

Satu Masa

Bintang Itu